Senja Jingga
Perlahan namun lirih,
Sunyi...
Yang terdengar hanya derak dalam
detik.
Sepasang kepodang tua bergelayut di
dahan rapuh,
Sementara senja tetap janjikan malam
dengan gelapnya.
Sejenak hayalku ingin kepantai,
Atau terlelap dibungalo jingga,
Sayang....
Itu hanya hayal insani papa.
Menatap bunda yang tetap tersenyum,
Atau ayah yang masih mencoba tegar.
Aku berusaha meyakini,
Kelak kalian bahagia bersamaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar